Nama : Aditya Yudha Nugraha
Kelas : 3DB03
NPM : 30111250
D3 Manajemen Informatika
Universitas Gunadarma
A. Pengertian E-Business
E-Business merupakan proses bisnis dalam
melakukan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. Jadi agar dapat melakukan E-Business dibutuhkan koneksi internet /
jaringan. Apabila tidak terdapat internet yang mendukung maka E-Business tidak
akan berjalan.
E-business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer,
sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan
teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan
dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih
efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan
suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani
kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak
hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam
hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis
meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik,
termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis,
e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet.
E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet,
extranet atau kombinasi di antaranya.
B. Model-model E-business
Terdapat dua model E-business, yaitu :
1. B2C (Business
to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana.
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana.
2. B2B
(Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks.
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks.
3. B2G
(Business to Government)
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
Interaksi terjadi antara organisasi dengan pemerintah. B2G memiliki karakteristik yang sama dengan B2B sehingga B2G dapat dikelompokkan kedalam B2B. B2G adalah turunan dari B2B yang sering disebut sebagai public sector marketing atau pemasaran sektor publik yang mencakup pemasaran produk dan jasa untuk berbagai tingkat pemerintahan, negara bagian dan lokal melalui integrated marketing communication atau komunikasi pemasaran terpadu seperti strategic public relation, advertising, dan komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business
to Education)
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
Interaksi yang terjadi antara organisasi dengan pendidikan. Sama halnya dengan B2G, B2E juga memiliki karakteristik yang sama dengan B2B.
c. PENGARUH-PENGARUH E-BUSINESS ATAS PROSES BISNIS
·
Pembeli dan Inbound
Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah
perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data
mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat
disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian
total diseluruh dunia atas berbagai produk.
·
Operasi internal,
sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut
dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan
akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada
sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas
dalam aktifitas utama.
·
Outbound Logistic.
Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman
memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman
gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya.
Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik
mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
·
Penjualan dan
Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka
untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya
memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya,
tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara
meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.
·
Pelayanan dan dukungan
Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan
purnajual ke para pelanggan.
D. Faktor-Faktor
keberhasilan E-business
·
E-business dan strategi
organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung
pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi
mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan.
Tiga
Karakteristik Utama Transaksi Bisnis:
1. Validitas
Kedua
pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan keaslian identitas kedua
belah pihak untuk memastikan bahwa transaksi valid dan sah. Pembeli yang tidak
boleh menyampaikan pesanan yang membuat penjual harus menyediakan waktu dan
sumber daya untuk memenuhi pesanan tersebut. Sebaliknya, penjual tidak boleh
dibiarakan untuk berusaha mendapatkan pesanan dan kemudian mengingkarinya.
2. Integritas
Kedua
pihak dalam satu transaksi harus yakin bahwa informasi yang dipertukarkan
akurat dan tidak diubah selama proses transmisi.
3. Privasi
Privasi
atau kerahasiaan transaksi bisnis dan informasi apapun yang dipertukan dalam
transaksi tersebut harus disimpan dengan baik, jika diinginkan oleh salah satu
pihak.
Teknik
Enkripsi
Enkripsi
mencakup proses konversi pesan dari teks biasa menjadi kode rahasia. Dua
jenis
enkripsi, yaitu:
1. Sistem enkripsi kunci tungal
Sistem
ini mempunyai kelebihan yaitu sederhana, cepat, dan effisien. Adapun masalah
utamanya adalah pengiriman harus memberikan kunci rahasianya kepada penerima
pesannya. Effektifitas sistem ini adalah tergantung pada sistem pengawas atas
orang-orang yang mengetahui kunci rahasia.
2. Inrastuktur Kunci Publik
Sistem
ini menggunakan dua kunci. Kunci pertama, yang dinamakan kunci publik, yang
dimana yang tersedia untuk publik. Kunci yang kedua dinamakan kunci pribadi
dimana yang bersifat tetap rahasia, yang hanya diketahui oleh kedua pemilik
kedua kunci tersebut. Infrastuktur kunci publik mempunyai keunggulan, yaitu
tersedia untuk publik dan lebih aman, karena memiliki dua kunci yang berbeda
yang digunakan untuk enkripsi pesan. Masalah utamanya adalah lebih lambat dari
sistem enkripsi kunci tunggal.
Penggunaan
Enkripsi
Dalam
penggunaan Enkripsi terdapat langkah-langkah dalam penggunaannya:
1.
Mempergunakan internet untuk masuk kedalam Website badan pemerintah. Pada
langkah satu ini, terdapat pertukaran-pertukaran dan validasi sertifikasi
digital.
2.
Enkripsi dan kirim dokumen.
3.
Mengirim paket ke penerima.
4.
Dekripsi paket.
5.
Akui Penerimaan Transaksi yang divalidasi.
E. INFRASTRUKTUR UNTUK E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan,
terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business.
Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan
isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat
dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan
dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang
terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan Internet
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan Internet
Software
Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data
melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan
berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data. Software ini
melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1.
Pengendalian
akses
Software ini berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara
otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai
yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah
pengiriman.
2. Pengelolaan jaringan
Pada software ini
berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan
untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan
keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat
aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
3. Pengiriman data dan file
Software ini berfungsi
untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai
peralatan.
4. Pendeteksi dan pengendalian atas
kesalahan
Software ini berfungsi
untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang
diterima.
5. Keamanan data
Software ini berfungsi
untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.
PILIHAN
KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
1.
Konfigurasi
Bintang
Dalam konfigurasi
bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat.
Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv
pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat
apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara
termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk
menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu
titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya
tidak terganggu.
2. Konfigurasi Cincin
Pada konfigurasi
cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika
sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket
untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN
yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token.
Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah
tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi,
titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada
tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data.
Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi,
walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang
berbeda.
3. Konfigurasi BUS
Didalam konfigurasi BUS, setiap peralatan
dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi
didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas
dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi,
kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat.
Sumber
Pustaka / Sumber referensi