Selasa, 20 November 2012
Tugas 3 Softskill Sistem Informasi Manajemen 1
Nama : Aditya Yudha Nugraha
NPM : 30111250
Kelas : 2DB03
Universitas Gunadarma
1. Sebutkan macam - macam pemrosesan data dan jelaskan !
Jawab :
a. Pemrosesan Batch
Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch.
kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem fisik.
b. Pemrosesan On-Line
Pengolahan transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan on-
line berorientasi transaksi.
c. Sistem Real Time
Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.
d. Pemrosesan data elektronik/elektronik data processing (EDP)
Metode dalam suatu pemrosesan data komersial sebagai bagian dari teknologi informasi. EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana.
2.Jelaskan peranan alat input, output, software dalam memecahkan masalah!
Jawab:
a. Peralatan input dan output penting bagi manajer terutama dalam memberikan komunikasi antara manajer dengan komputer.
b. Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi transaksi atau tak lama kemudian
c. Banyak unit output yang di gunakan dalam pemecahan masalah secara tidak langsung
d. Manajer akan meminta anggota staff untuk mengumpulkan informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan ringkasannya dalam bentuk laporan tertulis.
3.a. Apa pengertian dari E-Commerce
b. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari E-Commerce (min 3)
Jawab :
a. •E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama (Robert E. Johnson)
•E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, dan pemesanan produk yang semuanya dikerjakan melalui internet. (Gary Coulter & John Buddemeir)
•Kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, Fax, telepon dsb. (Donna Perry)
b. Keuntungan
Bagi pengelola bisnis:
-Perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia
-Efisiensi, tanpa kesalahan dan tepat waktu
Bagi konsumen:
-Harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat
Bagi manajemen:
-Peningkatan pendapatan & loyalitas pelanggan
Kerugian
a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
b. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
f. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines : Kriptografi Public Key : merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal bahkan tidak tahu sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA , DSA. Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.
g. Meningkatkan INDIVIDUALISME, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
h. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
i. Tidak MANUSIAWI, sering sekali seseorang pergi ke toko & MALL tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk refreshing, ketemu teman dan keluarga dan sebagainya.
4.a. Apa yg anda ketahui tentang file, sebut dan jelaskan Tipe File!
b. Bagaimana sistem pengorganisasian database tradisional berproses
Jawab :
a. File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam secondary storage.
Tipe file:
1. File Induk adalah file terpenting yang berisi record-record yang sangat di
perlukan dalam perusahaan . Di bagi menjadi dua, yaitu :
- File Induk Statis : Jarang berubah nilainya, contoh : data karyawan
- File Induk Dinamis : recordnya sering berubah sebagai hasil dari
transaksi.
2. File Histori, disebut juga file srsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tapi masih disimpan.
3. File Transaksi digunakan untuk merekam data yang diperoleh dari suatu transaksi, seperti fike transaksi penjualan atau registrasi pengambilan mata kuliah.
4. File Laporan, disebut juga file output yang berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan data yang ada.
b. Sistem pengorganisasian database tradisional berproses:
Sistem pengorganisasian database masih terpisah-pisah antara database satu dengan database lainnya, sehingga banyak akibat negative yang ditimbulkan, antara lain :
1. Redudansi atau duplikasi data. Menyebabkan informasi menjadi kurang akurat, bahkan terjadi perbedaan karena data yang satu sudah di perbaharui sementara duplikatnya belum.
2. Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang di gunakan untuk mengolah masing-masing database yang di bangun.
3. Ketergantungan terhadap program aplikasi tertentu yang menyebabkan SI yang terbentuk menjadi kurang fleksibel.
4. Keterpisahan database satu dengan lainnya mengakibatkan tingkat keamanan data menjadi rendah.
5. Sebutkan tiga tingkat representasi data & jelaskan!
1. Level penyajian penampakan, representasi hasil pengolahan database menggunakan SI dalam format yang mudah di pahami oleh pemakai.
2. Level konseptual, memperlihatkan file-file data yang dibuat dan hubungannya satu sama lain dalam sebuah lingkungan database.
3. Level fisik, tahap terendah dari abstraksi data yang memperlihatkan struktur dan jenis data serta bagaimana data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam media penyimpanan.
sumber :
http://id.wikipedia.org
http://black711.wordpress.com/2011/10/30/keuntungankerugiane-commerc/
http://ayuclark.blogspot.com/2011_12_01_archive.html
Tugas 2 Softskill Sistem Informasi Manajemen 1
1. Sebutkan dan jelaskan langkah pendekatan sistem !
Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang
dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan
analisis secara sistem.
Dalam melakukan pendekatan sistem ada langkah-langkah dan tahapan yang bisa dilakukan:
Tahap I: Usaha persiapan
Langkah-langkahnya adalah memandang perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan (pemegang saham, pelanggan, masyarakat keuangan, masyarakat global, pemerintah, pesaing, pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
Tahap II: Usaha definisi
1. Suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah).
2. Mempelajari masalah untuk mencari solusi (pemahaman masalah).
3. Mencari pemicu masalah (problem trigger) yang dapat berasal dari lingkungan atau dari dalam perusahaan.
4. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Caranya adalah menganalisis sisem menurut subsistem-subsistemnya. Kemudian apakah susbsistem itu terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi lancar? Lalu apakah semua subsistem bekerja untuk mencapai tujuan sistem? Setelah itu analisa top-down untuk mengidentifikasi tingkat sistem dimana penyebab persoalan berada.
5. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.Elemen-elemen sistem dapat dianalisis secara berurutan, yaitu:
§ Mengevaluasi standar (standar harus sah/valid, standar harus realistis, standar harus dimengerti oleh mereka yang akan mencapainya, dan standar harus terukur).
§ Membandingkan sistem output dengan standar.
§ Mengevaluasi manajemen.
§ Mengevaluasi pengolah informasi.
§ Mengevaluasi input dan sumber daya input.
§ Mengevaluasi proses transformasi.
§ Mengevaluasi sumber daya output
Tahap III: Usaha solusi
- Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Dengan cara mencari jalan yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Seperti Brainstorming (tukar pikiran), dan Joint Application Design (rancangan aplikasi bersama)
- Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Contohnya dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, untuk mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
- Memilih solusi terbaik. Dengan cara menganalisis suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan dan mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Kemudian memberi penilaian atas proses mental manajer. Setelah itu melakukan tawar-menawar atau negosiasi antara beberapa manajer.
- Menerapkan solusi. Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik tapi perlu diterapkan.
- Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
2. Sebutkan beberapa sifat pengolahan data yang membedakan dengan area aplikasi lain !
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan aplikasi lain :
a. menjalankan tugas penting
b. mengikuti prosedur standar secara relative
c. mendapatkan data yang lengkap.
d. Mempunyai focus historisa yang palin utama
e. Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
3. Berilah Contoh system pakar (expert system) !
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut
Contoh – Contoh Sistem Pakar, antara lain:
1. Kontrol. Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, di mana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontoro terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit.
2. Desain. Contoh sistem pakar di bidang ini adalah PEACE yang dibuat oleh
Dincbas pada tahun 1980 untuk membantu disain pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu desain komputer dengan komponen-komponennya.
3. Diagnosis. Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor, diagnosis kerusakan komponen komputer, dan lain-lain.
4. Intruksi. Intruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, di mana sistem pakar dapat memberika instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa Inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain.
5. Interpretasi. Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisanya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.
6. Monitor. Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor radar kemudian menganalisanya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi radar tersebut.
7. Perencanaan. Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek, di mana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal.
8. Prediksi. Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.
9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasikan permasalahan secara spesifik kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang paling mendekati kebenaran.
10. Simulasi. Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkan dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, di mana program tersebut mampu menganalisa hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca
Contoh Aplikasi Sistem Pakar
Aplikasi Sederhana: Sistem Pakar Bengkel Mobil
Ini adalah contoh Sistem Pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-aturan berikut:
1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_ masalah_ dengan _pengapian, ada_ masalah_ dengan_ aki dan ada_ masalah_ dengan_ starter.Dengan sistem terarah-tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan: “Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya lagi ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka tidak ada lagi aturan yang dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada, dan kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki. Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya: “Apakah lampu menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba membuktikan bahwa ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin seperti ini:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?
System Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika tidak benar bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?
System Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2: JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan sudah dijawab, bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada_masalah_dengan_aki.
Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di atas bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap penjelasan tersebut tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya. Hal ini karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau hanya permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai, bukannya pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas, Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut. Mungkin klien perlu diberi pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan aki untuk menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal mengerti atau menerima penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).
Jumat, 05 Oktober 2012
Abstraksi Penulisan Ilmiah
Nama : Aditya Yudha Nugraha
NPM : 30111250
Kelas : 2DB03
PI. Jurusan Manajemen Informatika D3 Universitas Gunadarma
Online Shop Baju Branded Anak Yume Kids
ABSTRAK
Kata
Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Inventori, e-Commerce, Online Shop
Dunia Usaha saat ini membutuhkan penyegaran
dalam hal jual beli karena banyaknya persaingan bisnis maka para pebisnis harus
mempunyai system informasi manajemen yang baik dalam hal pemasaran produk
sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Salah satu usaha yang sedang membutuhkan penyegaran itu yaitu Yume Kids yang merupakan bisnis baju branded anak. Maka dihadirkanlah teknologi untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu kemudahan yang di berikan teknologi ini adalah pada sistem jual beli, yaitu pada sistem e-Commerce.
Salah satu usaha yang sedang membutuhkan penyegaran itu yaitu Yume Kids yang merupakan bisnis baju branded anak. Maka dihadirkanlah teknologi untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu kemudahan yang di berikan teknologi ini adalah pada sistem jual beli, yaitu pada sistem e-Commerce.
Electronic Commerce (e-Commerce) adalah proses pembelian dan
penjualan
produk,
jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan
memanfaatkan
jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah
internet
dan bentuk e-Commerce yang paling sering di jumpai adalah dalam bentuk
toko
online.
Maka, dibuatlah suatu konsep sistem
informasi Manajemen Online Shop Baju Branded Anak (Yume Kids) untuk memudahkan
pemasaran dan akses
informasi
tentang inventori produk dalam toko online.
Dengan
menggunakan sistem informasi inventori toko online, dapat
dijadikan
sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan
dan menghadapi tekanan bisnis.
Identifikasi Masalah :
1. Definisi dari Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari microsoft excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka didalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
2. Kebutuhan Informasi sangat mendasar untuk mengembangkan manajemen perusahaan, ada 5 bentuk sumber yang dikelola oleh manajemen perusahaan diantaranya yaitu
2. Material = Material merupakan salah satu sumber yang bisa dikelola seorang Manajer untuk dijadikan barang modal yang akan di proses dalam sistem informasi manajemen ataupun perusahaannya sendiri untuk ditransaksikan.
Identifikasi Masalah :
1. Definisi dari Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari microsoft excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka didalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
2. Kebutuhan Informasi sangat mendasar untuk mengembangkan manajemen perusahaan, ada 5 bentuk sumber yang dikelola oleh manajemen perusahaan diantaranya yaitu
- 1. Manusia = Manusia berperan penting dalam proses pengeolalaan Manajemen, karena disinilah titik tonggak pengolahan Informasi yang akan disampaikan dan diatur dalam sebuah proses manajemen pada suatu perusahaan atau instansi tertentu.
2. Material = Material merupakan salah satu sumber yang bisa dikelola seorang Manajer untuk dijadikan barang modal yang akan di proses dalam sistem informasi manajemen ataupun perusahaannya sendiri untuk ditransaksikan.
- 3. Mesin = Merupakan salah satu sumber penghasilan dan penyempurnaan dari material yang sudah diolah dan bisa menjadikan sebuah alat yang bisa mendatangkan keuntungan dari hasil proses dan transaksi yang dilakukan. dan bisa membantu dalam kelancaran proses kegiatan dalam sebuah perusahaan.
4. Uang = Merupakan Modal yang sangat penting dalam menunjang aktivitas dan keseimbangan proses manajemen yang diterapkan serta menjadi sebuah sarana penting dalam sebuah perusahaan.
5. Informasi = Merupakan data data yang perlu disimpan dan diolah karena sangat penting, setiap Informasi yang masuk perlu diolah dan didistribusikan kepada 4 titik point penting seperti yang dijelaskan diatas, sebagai contoh informasi pangsa pasar dan pendisitribusian barang yang akan menjadi sangat fatal jika ditanggapi dengan salah.
3. Elemen lingkungan adalah organisasi / individu yg berada diluar perusahaan dan mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung pada perusahaan. Elemen-elemen lingkungan yg dapat secara mudah berhubungan dengan perusahaan melalui transmisi elektronik diantaranya yaitu
1. Internet
2. Telepon / Handphone
3. Faximille/Telegram
4. Jaringan Komputer Kabel/Nirkabel
Penjelasan:
1. Dengan Menggunakan Internet sebuah perusahaan dapat mengetahui pangsa pasar modal,serta pengiriman, pendistribusian barang/jasa/sumber daya dapat dikelola dengan baik.
2. Dengan Telepon/Handphone dapat membuat sebuah perusahaan bisa saling terhubung dan sebagai media antar perusahaan satu dengan yang lain ataupun dengan konsumen.
3. Faximille/Telegram sebuah perusahaan dapat mengirimkan dan menerima informasi informasi terkait walaupun dengan proses yang terlampau lama setidaknya bisa menggantikan proses pengolahan data informasi secara manual.
4. Jaringan Komputer dapat digunakan setiap perusahaan dengan konsumen ataupun dengan instansi tertentu untuk membuat sebuah kerjasama manajemen yang baik.
Senin, 11 Juni 2012
Proposal
Pendirian Usaha Distro
A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang Pendirian Usaha
Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat karena
jumlah lapangan kerja yang semakin sedikit sehingga banyaknya jumlah
pengangguran. Maka sebagai mahasiswa yang merupakan calon tenaga kerja, kita
harus mampu berfikir kreatif, inovatif, dan mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Dengan berwirausaha kita dapat
mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu juga dapat memberi keuntungan dalam
segi ekonomi, karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
perekonomian suatu negara.
Usaha dalam bidang fashion cukup menjanjikan
karena semakin hari dunia fashion semakin berkembang maka saya yang juga
menyukai koleksi distro terinspirasi membuat toko distro yang saat ini digemari
kaum anak muda. Hal tersebutlah yang mendorong saya mendirikan usaha toko
distro Yume.
2. Visi dan Misi
Visi dari pendirian usaha ini adalah :
- Untuk mengembangkan usaha yang
kecil ini agar mampu menjadi usaha besar dan berkelanjutan.
- Untuk menyerap banyak
tenaga kerja.
Misi dari pendirian usaha ini adalah :
- Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi pengangguran.
- Dapat mengembangkan kreatifitas
yang dimiliki dalam bidang enterpreneur.
- Dapat bekerjasama dengan pihak
manapun untuk lebih mengembangkan bisnis.
B. Tujuan
Tujuan didirikannya Distro Yume ini adalah :
- menjadikan usaha ini menjadi usaha bisnis
yang lebih besar lagi sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
- untuk mendapatkan keuntungan
C.
Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan
Distro Yume merupakan nama perusahaan ini yang
diambil dari nama saya Yudha dan kekasih saya Mega.
2. Alamat Perusahaan
Perusahaan ini akan beralamat di jalan Cihampelas
Bandung, Jawa Barat
Alamat email : yumeaditya@yahoo.com
fb : Yume style
D.
Tenaga Kerja
Karena usaha ini adalah usaha keluarga dan belum berkembang terlalu besar untuk sementara jumlah tenaga kerja belum terlalu banyak. Namun jika usaha ini berkembang lebih besar maka tenaga kerja yang dibutuhkan akan lebih banyak pula.
E. Sarana Prasarana
Usaha Distro pakaian ini masih sangat minim dalam hal sarana dan prasarana sehingga usaha ini masih menggunakan alat-alat yang sudah ada sebelumnya seperti : gantungan baju, etalase, rak baju, sound system music, kursi dan meja kasir.
F. Analisis SWOT
• Strenght (kekuatan)
Pada hal ini analisis kekuatan terdapat pada asas kekeluargaan yang merupakan ujung tombak dari kemajuan usaha ini.
• Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan yang terdapat dalam usaha ini adalah sarana dan prasarana yang masih menggunakan alat-alat seadanya. Selain itu pemasukkan masih kurang dengan yang ditargetkan karena banyaknya kebutuhan usaha yang tidak terduga.
• Opportunities (ancaman)
Ancaman yang terjadi adalah ketidak tersediaannya bahan
• Threats (peluang/kesempatan)
Peluang usaha dalam bidang pakaian ini sangatlah bagus terutama pada pangsa pasar kaula muda karena pada saat ini penjualan pakaian sejenis Distro ini tidak terdapat cukup banyak jenis pakaian yang akan kami tawarkan di wilayah yang akan kami pasarkan.
G. Modal Awal
Modal awal untuk mendirikan usaha distro Yume ini sebesar Rp. 70.000.000
H. Anggaran Biaya
Sewa Tempat : Rp. 24.000.000/tahun
Peralatan :
- Etalase : Rp. 1.000.000 x 2 unit= Rp.2.000.000
- Rak Baju : Rp. 250.000 x 3 buah= Rp. 750.000
- Gantungan Baju : (40 buah/kodi) Rp. 50.000 x 10 = Rp. 500.000
- Patung (Menekin) : (5 buah) Rp. 200.000 x 5buah = Rp. 1.000.000
- Meja : (1 unit) Rp. 50.000
- Kursi : (4 unit) Rp. 25.000 x 4 unit = Rp. 100.000
- Biaya Listrik 1 bulan : Rp. 600.000
- Cat Tembok : (4 buah) Rp. 50.000 x 4 buah = Rp. 200.000
- Gaji Karyawan : (2orang) Rp. 600.000 x 2 orang = Rp. 1.200.000
- Biaya Tak Terduga : Rp. 300.000 : Rp. 300.000
TOTAL : Rp. 7.200.000
Jenis Penjualan Pakaian Pendapatan/bulan :
- Rak Baju : Rp. 250.000 x 3 buah= Rp. 750.000
- Gantungan Baju : (40 buah/kodi) Rp. 50.000 x 10 = Rp. 500.000
- Patung (Menekin) : (5 buah) Rp. 200.000 x 5buah = Rp. 1.000.000
- Meja : (1 unit) Rp. 50.000
- Kursi : (4 unit) Rp. 25.000 x 4 unit = Rp. 100.000
- Biaya Listrik 1 bulan : Rp. 600.000
- Cat Tembok : (4 buah) Rp. 50.000 x 4 buah = Rp. 200.000
- Gaji Karyawan : (2orang) Rp. 600.000 x 2 orang = Rp. 1.200.000
- Biaya Tak Terduga : Rp. 300.000 : Rp. 300.000
TOTAL : Rp. 7.200.000
Jenis Penjualan Pakaian Pendapatan/bulan :
Baju Pria : (2ptg/hari) Rp. 75.000 x 2ptng = 150.000/hari maka Rp. 4.500.000/bulan
Baju Perempuan : (2ptg/hari) Rp. 80.000 x 2ptg = Rp. 160.000/hari maka Rp. 4.800.000/bulan
Jaket : (1ptg/hari) Rp. 180.000/hari maka Rp. 5.400.000
Switer : (1ptg/hari) Rp. 150.000 : Rp. 4.500.000
TOTAL : Rp. 19.200.000
Peralatan Lainnya
Dompet : (1ptg/hari) Rp.75.000
Topi
: (1ptg/hari) Rp. 50.000
Gesper
: (1ptg/hari) Rp. 50.000
Tas
: (1ptg/hari) Rp. 150.000
Sepatu
: (1ptg/hari) Rp. 180.000
TOTAL : Rp. 505.000
Jumlah modal awal
a. Perizinan : Rp. 500.000
b. Peralatan : Rp. 7.200.000
c. Penjualan Pakaian : Rp. 19.200.000
d. Peralatan lainnya : Rp. 505.000
Jumlah modal awal
a. Perizinan : Rp. 500.000
b. Peralatan : Rp. 7.200.000
c. Penjualan Pakaian : Rp. 19.200.000
d. Peralatan lainnya : Rp. 505.000
e. Sewa tempat : Rp. 24.000.000/tahun
TOTAL : Rp. 61.405.000
Pendapatan
a. Penjualan Pakaian : Rp. 19.200.000
b. Peralatan Lainnya : Rp. 505.000
TOTAL : Rp. 19.705.000
Pengeluaran
a. Biaya Listrik : Rp. 600.000
b. Gaji Karyawan : Rp. 1.200.000
TOTAL : Rp. 1.800.000
Estimasi Pendapatan
• Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih yang akan didapat perbulan adalah :
Rp. 19.200.000 – Rp. 1.800.000 = Rp. 17.400.000
• Pendapatan pertahun
Keuntungan bersih yang akan didapat pertahun adalah :
Rp. 17.400.000 x 12 = Rp. 208.800.000 - Rp. 24.000.000 = Rp.184.800.000
TOTAL : Rp. 61.405.000
Pendapatan
a. Penjualan Pakaian : Rp. 19.200.000
b. Peralatan Lainnya : Rp. 505.000
TOTAL : Rp. 19.705.000
Pengeluaran
a. Biaya Listrik : Rp. 600.000
b. Gaji Karyawan : Rp. 1.200.000
TOTAL : Rp. 1.800.000
Estimasi Pendapatan
• Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih yang akan didapat perbulan adalah :
Rp. 19.200.000 – Rp. 1.800.000 = Rp. 17.400.000
• Pendapatan pertahun
Keuntungan bersih yang akan didapat pertahun adalah :
Rp. 17.400.000 x 12 = Rp. 208.800.000 - Rp. 24.000.000 = Rp.184.800.000
I. Kesimpulan :
Usaha Distro ini akan berkembang karena sekarang fashion menjadi style tersendiri untuk kaum muda maupun kalangan dewasa.
Jumat, 13 April 2012
Kepemimpinan
HAKIKAT KEPEMIMPINAN
Dalam
kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan
pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang
memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin
adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya
untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut Robert Tanembaum,
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
· Menurut Prof. Maccoby,
Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin
yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara
kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
· Menurut Lao Tzu,
Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang
lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
· Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
· Sedangakn menurut Pancasila,
Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan Pancasila adalah :
v Ing
Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang –
orang yang dipimpinnya.
v Ing
Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
v Tut
Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Seorang
pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu
tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak
definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin
adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya
yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok
dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The
art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their
willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order
to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk
memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal
untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa
yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan
serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan
yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki
yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi
pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb
TIPE KEPEMIMPINAN
.1. Tipe pemimpin demokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
2. Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c. Sonang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3. Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifatfathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b) Bersikap terlalu melindungi bawahan
c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e) Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c. Sonang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3. Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifatfathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b) Bersikap terlalu melindungi bawahan
c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e) Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
4. Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskanmengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskanmengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratisdianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
4. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
8. Dan sebagainya.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
4. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
8. Dan sebagainya.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
TEORI KEPEMIMPINAN
Memahami
teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh
mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara
keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya
kepemimpinan.
Seorang
pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori
tentang kepemimpinan antara lain :
Ø Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis
ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin
itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan
yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan
dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan
kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
Berdasarkan
hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di
atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan
berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki
tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya
di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun
eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang
dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya
Ø Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
o Pertama
yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin
yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada
dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan
dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
o Kedua
disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang
memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi,
berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula.
Ø Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan
merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia
untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Ø Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang
pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahan.
Ø Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dari
adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan
(Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya
kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan
sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa
ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa
gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana
perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan.
Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan
atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan
gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan
pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan
negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima
dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya.
ü Otokratis
Kepemimpinan
seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai
keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan
digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya
sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau
melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya
negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian,
ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan
keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang
kurang kompeten.
ü Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
ü Demokrasi
Ditandai
adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin
yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama,
mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
ü Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin
menghindari kuasa dan tanggung – jawab, kemudian menggantungkannya
kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.
Dilihat
dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang
diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga
sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian
para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat
ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang
dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang
terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat
orang – orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.
Pemimpin
yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya
merupakan pemimpinyan terbaik.fiedler telah mengembakan suatumodel
pengecualian dari ketiga gaya kepemimpinan diatas,yakni model
kepemimpinankontigennis.model ini nyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang
paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja.dengan
teorinya ini fiedler ingin menunjukkan bahwa keefektifan ditunjukkan
oleh interaksi antara orientasi pegawai dengan 3 variabel yang berkaitan
dengan pengikut, tugas dan organisasi. Ketiga variabel itu adalah
hubungan antara pemimpin dengan anngota ( Leader – member rolations),
struktur tugas (task strukture), dan kuasa posisi pemimpin (Leader
position power). Variabel pertama ditentukan oleh pengakuan atau
penerimaan (akseptabilitas) pemimpin oleh pengikut, variabel kedua
mencerminkan kadar diperlukannya cara spesifik untuk melakukan
pekerjaan, variabel ketiga menggambarkan kuasa organisasi yang melekat
pada posisi pemimpin.
Model
kontingensi Fieldler ini serupa dengan gaya kepemimpinan situasional
dari Hersey dan Blanchard. Konsepsi kepemimpinan situasional ini
melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya
kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan (muturity)
pengikutnya.perilaku pengikut atau bawahan ini amat penting untuk
mengetahui kepemimpinan situasional, karena bukan saja pengikut sebagai
individu bisa menerima atau menolak pemimpinnya, akan tetapi sebagai
kelompok , pengikut dapat menemukan kekuatan pribadi apapun yang
dimiliki pemimpin.
Menurut
Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton,1996 : 18 dst), masing –
masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalm situasi yang tepat
meskipun disadari bahwa setiap orang memiliki gaya yang disukainya
sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya meskipun perlu.
Banyak
studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang.
Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang
mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini
dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah,
dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya
tersebut adalah
~ Directing
Gaya
tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita
belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut.
Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita
menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi
demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan
yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses
pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses
yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.
~ Coaching
Pemimpin
tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga
menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses
perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya
yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman
dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan
kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu
membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.
~ Supporting
Sebuah
gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam
melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara
detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi
bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah
mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan
yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan waktu
untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam
penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka
mengenai peningkatan kinerja.
~ Delegating
Sebuah
gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan
tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik
apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan,
sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu
atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.
Keempat
gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat
tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga
kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai
”situational leadership”. Situational leadership mengindikasikan
bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang – orang
yang dipimpinnya.
Ditengah
– tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh
adanya perilaku staf / individu yang berbeda – beda), maka untuk
mencapai efektivitas organisasi, penerapan keempat gaya kepemimpinan
diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang dimaksud
dengan situasional lesdership,sebagaimana telah disinggung
di atas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan
gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
Q Kemampuan
analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
Q Kemampuan
untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan
untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap situasi.
Q Kemampuan
berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan
kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Ketiga
kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab
seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni
peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing),
serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 :
314-315).
Peran pertama meliputi :
ü Peran Figurehead ® Sebagai simbol dari organisasi
ü Leader® Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya
ü Liaison ® Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi.
Sedangkan peran kedua terdiri dari 3 peran juga yakni :
ü Monitior ® Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan.
ü Disseminator ® Menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta kepada bawahan.
ü Spokeman ® Juru bicara atau memberikan informasi kepada orang – orang di luar organisasinya.
Peran ketiga terdiri dari 4 peran yaitu :
ü Enterpreneur ® Mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi.
ü Disturbance Handler ® Mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun.
ü Resources Allocator ®
Mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan
melakukan penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan mengesahkan
setiap keputusan.
ü Negotiator ® Melakukan perundingan dan tawar – menawar.
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan ( 1996 : 156 ) mengemukakan 3 macam peran pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni :
ü Alighting ® Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya.
ü Aligning ® Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju ke arah yang sama.
ü Allowing ® Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara kerja mereka.
Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena
jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita
tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin
kuat pula yang dipimpin.
Rahasia
utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya.
Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain,
pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain
dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh,
megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat,
membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak
diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri
sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.
Sumber :
http://emperordeva.wordpress.com
http://digilib.usu.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)