Minggu, 20 Oktober 2013

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE

Tugas SIA (Minggu ke 3,4,dan 5)
Nama : Aditya Yudha Nugraha
Kelas : 3DB03
NPM : 30111250
Jurusan : Manajemen Informatika D3
Universitas Gunadarma
 
 
Proses Desain Database

Dalam perancangan/mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :
      1. Analisis Persyaratan
Langkah pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database adalah memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak digunakan dan subyek untuk melakukan persyaratan yang ada, atau dengan kata lain, kita harus tau apa yang diinginkan pengguna database tersebut.
      2. Desain Database Konseptual
Informasi dikumpulkan pada saat analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang harus disimpan dalam database bersama batasan yang telah diketahui untuk menetapkan penyimanan data tersebut.. Dalam langkah inilah entitas, atribut dan batasanya yang terlibat dalam desain aplikasi database ditentukan. Langkah ini sering dilakukan dengan model ER Diagram.     
      3.  Desain Database Logika
Dalam langkah ini adalah menentukan/memilih DBMS yang akan digunakan untuk mengimplementasikan desain database dan mengubah konsep desain database menjadi sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih. Dalam langkah ini merupakan proses perubahan dari skema ER Diagram menjadi skema Database Relasional (RDBMS)
      4.  Perbaikan Skema
Menganalisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional (RDBMS) untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan memperbaikinya
      5. Desain Database Fisik
Pada langkah ini dilakukan pertimbangan-pertimbangan beban kerja umum yang diharapkan dapat didukung oleh database yang kita gunakan dan memperbaiki desain database di masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria performa yang diinginkan. Langkah ini mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabel dan mengelompokan beberapa tabel atau bahkan melibatkan desain ulang substansial terhadap beberapa bagian skema database yang didapat dari langkah pertama desai database.
      6. Desain Aplikasi dan Keamanan
Setiap proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada di  luar database itu sendiri. Dalam hal ini kita harus mengidentifikasi entitas (ex; pengguna, grup-grup pengguna dan bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk tugas tersebut.
Selanjutnya adalah fase implementasi, kita harus mengkodekan tiap tugas ke dalam sebuah bahasa aplikasi (ex: java), menggunakan DBMS untuk mengakses data.
Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship)

Desain database juga termasuk ER ( Entity-model hubungan ) diagram. Diagram ER diagram yang membantu untuk merancang database dalam cara yang efisien.
Atribut dalam diagram ER biasanya dimodelkan sebagai oval dengan nama atribut, terkait dengan entitas atau hubungan yang berisi atribut.
Dalam model relasional langkah terakhir secara umum dapat dibagi menjadi dua langkah lebih lanjut, bahwa untuk menentukan pengelompokan informasi dalam sistem, umumnya menentukan apa benda dasar tentang mana informasi disimpan, dan kemudian menentukan hubungan antara kelompok-kelompok informasi, atau benda. Langkah ini tidak diperlukan dengan Obyek database .

     Awal semester 3 coba-coba ambil 21 Sks gara-gara IPK nya diatas CumLaude hahha,ambilnya SIA,Sistem Informasi Akuntansi.Kirain enak matakuliah nya tapi ternyata harus membuat otak kita lebih kerja keras buat hafalan,tapi saya senang dengan dosennya,,:D.Dan dia pun memberikan tugas pertama tentang buat makalah,,langsung aja nh makalah nya,hehhe
I.Proses Desain Database
I.1Perancangan dan implementasi system database
         Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database:
1.      Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2.      Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3.      Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual, eksternal dan internal
4.      Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5.      Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6.      Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.
II.Diagram Hubungan-Entitas (Entity-Relationship)
II.1.Hubungan antar entitas
         Terdapat kemungkinan tiga jenis dasar hubungan antar entitas, tergantung dari kardinalitas maksimum yang berhubungan dengan setiap entitas.
1.                  Hubungan satu-ke-satu (1:1)
2.                  Hubungan satu-ke-banyak (1:N)
3.                  Hubungan banyak-ke-banyak (M:N)
II.2.Jenis-jenis entitas
         Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
         Model data REA mengklasifikasi entitas ke dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu :
1.Sumber daya yang didapat dan dipergunakan oleh organisasi
2.Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi
3.Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut
         Sumber daya adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi.Contoh sumber daya organisasi adalah Kas,Persediaan dan Peralatan
         Kegiatan adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian.Contoh kegiatan organisasi adalah Kegiatan penjualan dan Kegiatan penerimaan kas
         Pelaku adalah entitas jenis ketiga  dalam model REA.Pelaku adalah orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.Contoh pelaku organisasi adalah Pegawai dan Pelanggan
II.3.Jenis perbedaan hubungan
II.4.Diagram hubungan entitas
         Diagram Hubungan Entitas- (E-R) adalah satu metode untuk skema penggambaran database disebut diagram E-R  karena menampilkan macam-macam entitas model dan berhubungan sangat penting diantaranya.
         Dalam sebuah diagram E-R, entitas terlihat sebagai kotak persegi,danhubungan antara entitas digambarkan dengan wajik(ketupat).
III.Model data REA
Pembuatan model data adalah  dari pemberian sebuah definisi database jadi pembuatan model data sangat mewakili  seluruh aspek dari organisasi,termasuk interaksi dengan lingkungan luar.REA (Sumber daya, Data, Kegiatan) model data REA adalah sebuah alat peraga berkonseptual pada bisnis mendasar sebuah rangkaian aktifitas organisasi. activities.
IV.Membangun Diagram REA Untuk Satu Siklus Transaksi
Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah berikut :
1.      Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar memberi untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2.      Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3.      Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Apabila perlu, ganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen dan pertukaran ekonomi yang dihasilkan dari pemecahan kegiatan tadi.
4.      Tetapkan kardinalitas setiap hubungan.
Diagram REA, Langkah 1: Identifikasi kegiatan pertukaran ekonomi
         Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi, sangatlah berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk menggambar ke dalam tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas.
        Pergunakan kolom kiri untuk sumber daya
        Kolom tengah untuk kegiatan.
        Dan kolom kanan untuk pelaku.
         Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
         Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik.
Diagram REA, Langkah 2: Identifikasi Sumber Daya dan Pelaku
         Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
         Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
         Kegiatan penerimaan kas dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.
         Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
         Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan, di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
Diagram REA, Langkah 3: Masukkan Kegiatan Komitmen
         Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran. 
         Contoh: Kegiatan penjualan dapat dipergunakan untuk mewakili baik penjualan dengan pengiriman maupun yang terjadi di toko. economic exchange event
Diagram REA, Langkah 4: Menetapkan kardinalitas hubungan
         Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya. 
         Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
         Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
         Indicator hubungan dari kardinalitas minimum pada setiap baris entitas harus berhubungan dengan baris entitas di sisi lain dari hubungan.
         Kardinalitas Minimum berbentuk 0 atau 1.
         Kardinalitas minimum (0) berarti sebuah baris baru dapat ditambahkan ke tabel tanpa menghubungkan setiap baris di tabel lain.
         Kardinalitas minimum (1) berarti masing-masing baris di tabel harus dihubungkan paling sedikit 1 baris di tabel lain.
         Kardinalitas tidak sewenang-wenang dipilih oleh database designer.Mereka menggambarkan fakta tentang organisasi dan memperagakan dan diperoleh praktek bisnis selama syarat tahap analisis dari proses desain database.
V.Mengimplementasikan Diagram REA Dalam Database -Relasional
            Diagram REA ini dapat dipergunakan untuk mendesain database relasional yang terstruktur baik.Bahkan, membuat suatu rangkaian tabel berdasarkan diagram REA secara otomatis akan menghasilkan database relasional yang terstruktur baik, tanpa adanya masalah anomali pembaruan (update), penyisipan data (insert), dan penghapusan (delete).
Mengimplementasikan diagram REA ke dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1.                                          Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak
2.                                          Memberikan atribut ke tabel yang tepat
3.                                          Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu dan hubungan satu-ke-banyak
Implementasi Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
         Hubungan Satu ke Satu: Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya.
         Tidak ada contohnya hubugnan 1:1 dalam diagram contoh
         Hubungan Satu ke Banyak: Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan kunci luar.
         Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N menjadi kunci luar dalam entitas dengan kardinal maksimum 1
         Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas. i


Sumber :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar